Thursday, June 14, 2012

Facebook Najib Mangsa Troll Pembangkang Sakit Jiwa


Lewat Facebook PM Najib Minta Nama Untuk Panda, Eh..Malah Diolok-olok

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 14/06/2012 15:12 WIB


Kuala Lumpur, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak meminta bantuan publik untuk memberi nama sepasang panda yang akan dipinjamkan pemerintah China, sebagai simbol kuatnya hubungan diplomatik kedua negara. Permintaan tersebut diposting di page Facebook milik PM Najib. Namun gara-gara postingannya itu, pemimpin negeri jiran itu malah menjadi bahan olok-olok.

Hingga hari ini seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (14/6/2012), tercatat lebih dari 300 komentar atas postingan Najib tersebut. Namun banyak yang mengecam soal korupsi pemerintah ataupun isu-isu politik yang sensitif lainnya.

Ada seorang user yang menuliskan nama "Bersih" untuk kedua ekor panda dari China yang akan dipinjamkan selama 10 tahun itu. Seperti diketahui, "Bersih" merupakan nama koalisi nonpemerintah yang mengorganisir demonstrasi besar pada 28 April lalu, yang menyerukan pemilihan yang adil dan jujur.

User lainnya mengusulkan nama "Altantuya", nama seorang wanita Mongolia yang dibunuh pada tahun 2006 lalu. Kasusnya menggemparkan Malaysia ketika itu karena diduga melibatkan seseorang yang dekat dengan PM Najib. Namun tersangka kemudian dibebaskan dari segala dakwaan dan buntutnya, oposisi punmenuding adanya upaya pemerintah untuk menutup-nutupi kasus ini.

Sejumlah user bahkan mengejek pemerintah Malaysia atas diplomasi panda ala China itu. Mereka menyebutkan, pemerintah harusnya lebih dulu memastikan perlindungan satwa-satwa langkanya sendiri, seperti harimau.

"Pemerintah tak bisa merawat kebun binatang nasional kita dan memelihara binatang-binatang malang di sana... dan kini kita bicara tentang merawat dua panda... Anda pasti bergurau! Tetapkan prioritas Anda dengan benar," demikian bunyi postingan salah satu user Facebook.

Belum lama ini, pejabat-pejabat Malaysia telah berjanji untuk lebih melindungi hewan-hewan di kebun binatang dari kelalaian dan pelanggaran. Hal ini disampaikan menyusul mencuatnya kasus-kasus satwa yang ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di kebun-kebun binatang.

Pembangkang Tuduh Kerajaan Sekat Talian Telefon Semasa Beershit 3.0

Pembangkang menuduh kerajaan sengaja menyesakkan atau mengganggu signal telekomunikasi semasa perhimpunan ganas Bersih 3.0 yang lalu.

Kebodohan Fong Po Kuan, perempuan DAP Batu Gajah terserlah apabila dengan sengaja mencetus persepsi yang mustahil apabila menuduh kerajaan berbuat demikian sedangkan penyedia perkhidmatan telekomunikasi manakah yang sanggup tunduk dengan desakan kerajaan andai diminta berbuat demikian.

Sedangkan di sesuatu perlawanan bolasepak sekalipun, signal akan terganggu kerana pier terpaksa menanggung kesesakan telekomunikasi di sesuatu tempat yang ditumpui berbelas ribu pengguna.

Bahkan ketika Himpunan Jutaan Belia di Putrajaya, signal telefon menjadi sesak, kucar kacir dan tidak dapat menampung pengguna yang ramai. Siapa yang menyekat talian telefon itu? Pakatan Rakyat kah?

Fong Po Kuan, ahli politik lama dalam DAP mencuba kaedah bodoh yang diperkenalkan oleh Anwar Ibrahim yakni memperbodohkan rakyat yang tidak diperlengkapkan dengan pengetahuan. Atau dia memang benar-benar bodoh. Kerana orang Cina diketahui tak pernah peduli pun siapa yang jadi pemimpin mereka asalkan mereka puas hati dapat menunjukkan ketidakakuran mereka.


Published: Thursday June 14, 2012 MYT 1:10:00 PM
Updated: Thursday June 14, 2012 MYT 1:17:21 PM
Govt denies jamming calls during Bersih rally
By YUEN MEIKENG
KUALA LUMPUR: The Government has rubbished claims it jammed telecommunication lines during the Bersih 3.0 rally. 
Information, Communications and Culture Minister Datuk Seri Dr Rais Yatim told Fong Po Kuan (DAP - Batu Gajah) in a written reply in Parliament that the system could not handle the high usage during the April 28 rally. 
Fong wanted to know why mobile phones were stalled during the gathering.
Rais said over 20,000 people had gathered in a small area during the rally near Merdeka Square that day. 
"Cellular telecommunication systems generally do not have enough capacity to support such high number of telephone conversations and transfer of data, as what occurred during the Bersih 3.0 gathering," he said. 
He said calls would fail if too many were made at once because the transmitting cells would not be able to handle them. 
"When such cells are full, the system will reject calls and this results in the user being unable to make calls," he said. 

Dua Warga Malaysia Ditangkap Indonesia Kerana Iringi Perasuah Yang Diburu


Dua orang warga negara Malaysia yang mengiringi Neneng Sri Wahyuni yang diburu polis Indonesia berhubung kes rasuah kini ditahan oleh polis Indonesia. 

Mereka dikatakan merupakan orang penting dalam kerajaan negeri salah satu negeri di negara ini. Pihak kerajaan Malaysia perlu menyiasat perkara ini dan bantuan guaman kepada mereka perlulah disediakan.

Jakarta Dua warga negara Malaysia ikut ditangkap oleh KPK karena diduga ikut membantu pelarian Neneng Sri Wahyuni. Siapakah kedua warga Malaysia itu? 
Informasi yang dikumpulkan, Rabu (13/6/2012) kedua orang itu bernama Mohamad Hasan Bin Khusi dan R. Azmi Bin Muhamad Yusof. Namun belum diketahui peran dari masing-masing orang tersebut. Mereka diduga ditangkap di sebuah hotel yang ada di kawasan Senen. 
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto sendiri menyebut kedua pria tersebut bukanlah orang sembarangan. Salah satu dari mereka adalah penasihat salah satu kerajaan di Malaysia. 
"Dia merupakan penasihat dari satu pemerintahan kerajaan Malaysia," terang Bambang. 
KPK sendiri masih terus menelusuri peran mereka. Termasuk tujuan salah satu orang tersebut yang hendak menuju LP Cipinang.

Jakarta Dua orang WN Malaysia juga ditangkap terkait Neneng Sri Wahyuni. KPK membidik mereka dengan pasal menghalangi proses penyidikan. 
"(Jika terbukti) Pasal 21 membantu pelarian Neneng, kami tingkatkan terus," ujar Komisioner KPK, Busyro Muqqodas, di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (13/6/2012).
Menurut Busyro, pihaknya punya waktu 1x24 jam untuk bisa menentukan status kedua orang itu. Jika akhirnya tidak terbukti berkaitan dengan pelarian Neneng, pihaknya akan menyerahkan kedua orang itu kepada Mabes Polri. 
Informasi yang dikumpulkan, kedua orang itu bernama Mohamad Hasan Bin Khusi dan R. Azmi Bin Muhamad Yusof. Kedua orang ini dibawa sore menjelang malam tadi secara bersama-sama.
Pantauan detikcom, kedua pria tersebut tiba di Gedung KPK, pukul 18.15 WIB. Mereka dibawa penyidik dengan mobil Innova hitam, dan dikawal dua mobil tahanan lain.
Pria pertama mengenakan pakaian polo shirt putih. Dia terlihat menutupi wajahnya saat digiring ke KPK. Pria kedua mengenakan kemeja garis-garis dan berambut plontos. Sambil dikawal ketat, pria itu ikut dikeler ke lantai 7 gedung KPK. 

Tarikh Paling Sesuai PRU13



Tarikh yang sesuai untuk membubarkan parlimen adalah pada saat selesainya sambutan Hari Malaysia ke 49 pada 16 September ini yang mana hari tersebut perlu dirayakan dengan pengisian kenegaraan yang maksimum sehingga memberi kesan kepada rakyat tentang pentingnya mereka memastikan masa depan yang lebih baik bagi negara ini.

Sambutan Hari Malaysia tahun ini sewajarnya diisi dengan unsur-unsur kenegaraan yang tinggi dan jika boleh, tidak perlulah untuk dibayangi peluang menonjolkan mana-mana parti politik sebagai jaguh selama ini kerana rakyat yang bijak mampu menilai pada siapakah mereka harus bersama menongkah gelora dunia serba mencabar yang menanti negara ini.

Hasil progres negara yang mantap dan berkesan perlu dihebahkan manakala rancangan jangka panjang kerajaan perlu dihuraikan sepanjang 31 Ogos hingga 16 September dan ini memberi keyakinan penuh kepada rakyat untuk terus memberi mandat kepada Barisan Nasional untuk meneraju negara ini memandangkan barisan Nasional telah mengalami rejuvenikasi dan kembali relevan.

Kita bukan menolak Anwar Ibrahim bulat-bulat kerana di sebalik sifat demonstrasi jalanannya pada tahun 70an , dia diterima baik sebagai barisan pemimpin negara sepanjang 80an dan 90an.

Bukan kita tidak menguji dia sebagai Perdana Menteri Malaysia kerana dalam hanya 3 bulan di tahun 1997 dia memangku jawatan tertinggi negara itu, dia telah menyelewengkan banyak perkara bagi menggendutkan akaunnya diluar negara.

Kita tidak mahu Bapa Korupsi Negara yang melaung-laungkan ketelusan, anti-rasuah dan kata-kata yang sinonim dengan integriti dengan raut wajah penipu besar ini, menjadi pemimpin kita kerana sehingga hari ini, dia masih menyimpan malah menggunakan hasil penyelewangan wang negara tersebut!